Meski sering memunculkan kontroversi
lantaran banyaknya persoalan terkait pelaksanaan Ujian Nasional, tahun
ini pemerintah kembali menggelar Ujian Nasional (UN) 2013. Berbagai
persoalan sering muncul menyertai pelaksanaan Ujian Nasional ini, antara
lain masalah distribusi soal, kebocoran soal, sampai masalah kejujuran.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk meminimalisasi
masalah-masalah tersebut dengan melakukan beberapa perubahan dan
perbaikan pada pelaksanaan Ujian Nasional 2013 ini.
Bila mencermati Prosedur Operasional Standar Pelaksanaan (POS) Ujian Nasional 2013
yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai
pihak yang membantu pemerintah dalam penyelenggaraan Ujian Nasional,
maka akan ditemukan hal-hal baru dalam Ujian Nasional 2013 ini. Hal-hal
baru tersebut adalah sebagai berikut.
- Soal pada setiap ruang terdiri dari 20 macam paket soal. Artinya setiap siswa mengerjakan paket soal yang berbeda.
- Kode paket soal menggunakan sistem barcode (bukan huruf atau angka). Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah adanya kebocoran soal.
- Naskah soal dan LJUN menyatu (satu set) dan harus dipisahkan sendiri oleh siswa ketika akan mengerjakan.
- Siswa harus mencantumkan nama dan nomor ujian pada naskah soal dan LJUN.
- Terdapat sanksi bagi Peserta UN maupun Pengawas UN yang melakukan pelanggaran sesuai dengan kategori pelanggarannya (ringan, sedang, dan berat)
Berkaitan dengan hal-hal baru tersebut,
maka peserta Ujian Nasional harus benar-benar memperhatikan dan
melakukan tahapan-tahapan kerja sebagai berikut.
- Peserta UN harus memastikan bahwa antara naskah soal dan LJUN masih menyatu (belum terpisah). Kalau sudah dalam keadaan terpisah, peserta wajib melaporkannya kepada pengawas dan meminta untuk diganti. Jangan sampai mengambil risiko, tetap mengambil naskah soal dan LJUN yang sudah terpisah.
- Pastikan pula bahwa naskah soal dan LJUN tidak dalam kondisi rusak atau cacat. Peserta perlu mengecek dan memperhatikan satu persatu lembar pada naskah soal dan memastikan bahwa tidak ada satu pun soal yang rusak, tidak terbaca, atau tidak lengkap. Tahapan ini penting karena jika peserta baru menemukan soal yang rusak di tengah-tengah proses mengerjakan, peserta harus meminta naskah soal dan LJUN yang baru. Itu artinya, peserta harus mengisi identitas dan mengerjakan soal dari awal lagi.
- Bila naskah soal dan LJUN sudah dipastikan masih bersatu dan dalam keadaan baik serta lengkap, peserta UN wajib menuliskan identitas pada naskah soal dan LJUN. Langkah ini penting untuk mengantisipasi tertukarnya naskah soal dengan LJUN bila pada saat mengerjakan, ada angin besar yang menerbangkan naskah soal dengan LJUN sehingga dimungkinkan dapat tertukar dengan peserta lain.
- Setelah identitas ditulis pada naskah soal dan LJUN, peserta UN dapat memisahkan naskah soal dengan LJUN-nya dengan hati-hati menggunakan penggaris.
Langkah kerja ini mohon diperhatikan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh peserta ujian demi kebaikan dan kelancaran dalam menempuh Ujian Nasional 2013.